CERMIN MUTIARA ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين ذي الهداية والتقى ومنزل الكتاب على رسولنا المصطفى والصلاة والسلام على نبينا المجتبى وعلى آله وصحبه ومن اقتفى أثره إلى يوم الدين, ولله ما في السموات وما في الأرض ولقد وصينا الذين أوتوا الكتب من قبلكم وإياكم أن اتقوا الله وإن تكفروا فإن لله ما في السموت وما في الأرض وكان الله غنيا حميدا.

 

Islam adalah agama yang lengkap dan sesuai dengan semua tempat dan semua  keadaan. Ketika sebuah agama yang lengkap maka sebuah metode dasar sangat menentukan berjalannya penyebaran dakwah dan aqidah agama itu sendiri dari awal sampai akhir generasinya supaya tidak hancur dan hilang karena peran manusia yang ingin merusaknya.

 

Allah berfirman:

 

ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء. (النحل :89)

Artinya :

“Dan kami telah menurunkan kepadamu Alquran sebagai penjelasan bagi segalanya”. (QS. An Nahl ; 89)

ما فرطنا في الكتاب من شيء(الأنعام:38)

Artinya:

“Kami tidak meluputkan sedikitpun didalam Alqur an ini”. (QS. Al-An’am ; 38)

 

وقال عبد الله بن مسعود: “من أراد خبر الأولين والآخرين فليثور القرآن فإن فيه علم الأولين والآخرين “(رواه الطبراني.المعجم الكبير)

Artinya:

“Abdullah bin Mas’ud berkata : Barang siapa menginginkan kabar orang-orang dahulu dan orang-orang yang akan datang maka telitilah Alquran. Sungguh didalamnya ada ilmu orang-orang dahulu dan orang-orang yang akan datang.” (HR. Ath Thabrani; kitab almu’jam alkabir).

Agama islam sudah lengkap semuanya tertuang maknanya dalam alqur an dan hadis sehingga tidak perlu ada orang-orang yang menambah ajaran syariat baru atau menguranginya seperti yang Allah firmankan dalam ayatNya:

 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا .)المائدة:3(

 

Artinya:

“Hari ini telah Aku sempurnakan  bagimu agamamu, dan sudah Aku lengkapi bagimu nikmatKu dan telah  Aku ridhai islam sebagai agamamu.” (QS. Al Maidah ; 3).

 

Manhaj ulama mutaqaddimin atau manhaj salaf merupakan sebuah metode yang sempurna, terbaik, jelas, dan suci, malamnya bagaikan siang, tidak menyimpang darinya kecuali orang yang binasa dalam menerapkan agama islam ini.

 

قال النبي صلى الله عليه وسلم : “تركتكم على البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك”(رواه ابن ماجه وصححه الألباني).

 

Artinya :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; saya tinggalkan kalian diatas jalan yang lurus dan putih, malamnya bagaikan siang tidak sesat darinya kecuali orang binasa (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh syeikh Al-Albani).

 

Dan kita semua akan masuk ke surga firdaus yang paling tinggi apabila kita  menjadikan manhaj salaf ini sebagai pondasi dalam kehidupan kita, dan bisa minum dari telaga nabi Muhammad sallallahu alaihi wassallam dipadang mahsyar nanti sesuai dengan kalam ilahi dan sabda Rasul sallallahu alaihi wasallam.

 

Allah berfirman:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍۢ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ( التوبة : 100)

Artinya:

“Dan orang-orang yang terdahulu generasi pertama dari kalangan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha terhadapNya dan Dia telah menyiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selamanya, dan itulah kemenangan yang agung.”(QS At Taubah ; 100).

Semua orang yang mengikuti manhaj salaf dari mulai shahabat, ulama tabiin dan ulama tabiut-tabiin dengan baik sejengkal demi sejengkal, merekalah orang yang diridhai Allah dan masuk ke surga Allah serta  kekal didalamnnya. Jika ada orang yang tidak mengikuti manhaj salaf ini, maka dia akan masuk kedalam neraka dan dikatakan ahli bid’ah dan tidak akan bisa minum dari telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

Dalilnya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi:

 

عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” إني فرطكم على الحوض من مر علي شرب ومن شرب لم يظمأ أبدا ليردن علي أقوام أعرفهم ويعرفونني ثم يحال بيني وبينهم فأقول : إنهم مني . فيقال : إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك ؟ فأقول : سحقا سحقا لمن غير بعدي ” . متفق عليه

 

Artinya :

“Dari Sahl bin Sa’ad berkata: saya menunggu kalian ditelaga nanti, barang siapa yang melewati saya akan minum dan siapa yang minum tidak akan haus selamanya. Sungguh akan datang beberapa kaum kepadaku saya kenal mereka dan mereka mengenalku, kemudian mereka  dihalau antaraku dan mereka, dan saya berkata : “Sungguh mereka dari ummatku, maka dikatakan : sungguh kamu tidak tahu yang mereka perbuat berupa hal-hal baru setelahmu,dan saya berkata : haram..haram bagi orang yang mengganti setelahku”.

(HR. Muttafaqun ‘alaih).

Semua ahli ibadah yang tidak sunnah dalam aliran islam yang merubah akidah dan ibadah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam akan dihalau dan  haus pada hari kiamat dipadang mahsyar nanti, Kelompok  baru seperti ini yang dianut oleh sebagian orang dan amalan baru lainnya yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, dan semua itu menyimpang dari sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Daud.

 

وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة” (رواه أبو داود: 1644)

 

Artinya :

”Jauhilah oleh kalian perkara yang baru-baru, sungguh semua hal baru itu bid’ah dan semua bid’ah sesat.” (Hr. Abu Daud no.1644).

 

Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda :

عن العرباض بن سارية قال: وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم موعظة ذرفت منها العيون ووجلت منها القلوب، فقلنا يا رسول الله إن هذه لموعظة مودع فماذا تعهد إلينا؟ قال:  ” قد تركتكم على البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها بعدي إلا هالك، من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا، فعليكم بما عرفتم من سنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ، وعليكم بالطاعة وإن عبدا حبشيا، فإنما المؤمن كالجمل الأنف حيثما قيد انقاد.” رواه أبوداود والترمذي وابن ماجه   وقال الشيخ  الألباني : صحيح.

 

Artinya:

“Dari Al ’Irbadh bin Sariyah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi nasehat kepada kami dengan nasehat yang berlinang air mata dan bergetar jantung-jantung, kami berkata: wahai Rasulullah sepertinya ini nasehat terakhir apa yang engkau wasiatkan kepada kami? Beliau bersabda: saya tinggalkan kalian diatas jalan yang putih bersih malamnya bagaikan siang tidak menyimpang darinya setelahku kecuali orang binasa. Siapa yang hidup dari kalian akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib bagi kalian berpegang teguh dengan sunnahku yang kalian ketahui, dan sunnah Al Khulafa Ar Rasyidin yang diberi petunjuk, gigitlah ia dengan gigi-gigi gerahammu, dan wajib taat (pemimpin) walaupun hamba sahaya habasyah,orang mukmin itu hanya seperti unta yang diikat hidungnya, kemanapun dibawa akan nurut.” (Hr. Abu Daud, At Tirmizi,Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).

Dalil ini merupakan salah satu hadis agung dalam hujjah kembali kepada sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sunnah para salaf dalam menjalankan akidah, ibadah, fiqih dan akhlak yang mulia. Ketika ada perbedaan pendapat maka wajib merujuk kepada pemahaman salaf secara khusus, serta meninggalkan semua pemahaman selain mereka ini.

 

Alfairuz Aabaadii menulis dalam kamus Almuhith  kata “annahju ; bermakna jalan yang jelas sama dengan almanhaj dan alminhaj”, dan Ibnu faris menyebutkan dalam kamus Maqaayiisul Lughah kata ”assalaf”; bermakna lebih dulu dan lebih cepat yaitu; orang-orang masa lalu yang telah lampau”. Adapun secara istilah kata “assalaf”,maka Syekh Bin Baz menyebutkan dalam fatwa lajnah da’imah bahwa Assalaf ialah; ”mereka para shahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan para imam-imam dari kalangan tiga generasi pertama -semoga Allah meridhai mereka- yang diakui kebaikannya bagi mereka oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya;

 

خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجيء أقوام تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته. (رواه أحمد 4/241)

Artinya :

“Sebaik-baik manusia generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian generasi setelahnya kemudian datang kaum-kaum yang sangat cepat bersumpah dan bersaksi. (HR. Ahmad jilid 4/no.426).

Dan orang-orang salaf itu yaitu mereka yang berjalan diatas manhaj salaf dengan mengikuti alqur an dan hadis dan menyeru kepada keduanya dan juga beramal dengan keduanya”.

 

Sebagian orang ada yang menganggap bahwa istilah salaf ini hal yang baru, ternyata setelah diteliti ada hadits khusus yang menjadi dalil dalam perkara ini dan dikuatkan oleh Syekh Al-Albani dalam fatwanya,yaitu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berkata kepada fatimah ;

(فإنه: نعم السلف أنا لكِ) رواه مسلم (2482).

Artinya :

“Maka sungguh alangkah baiknya saya orang yang mendahuluimu”. (HR. Muslim no.2482)

 

Maka yang dimaksud manhaj salaf yaitu;

Pertama : manhaj yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama sahabatnya radhiyallahu ‘anhum seperti manhaj Al Khulafa Ar Rasyidin, dan semua manhaj shahabat yang lain.

 

Kedua: manhaj ulama tabi’in murid dari para shahabat langsung seperti manhaj imam Abu hanifah, Imam Al Hasan Al Bashri, Imam Azzuhri, Imam Al Auza’i dan imam-imam lain.

 

Ketiga :manhaj ulama tabiut-tabi’in seperti manhaj Imam Malik, Imam Al Laits bin Sa’ad, Umar bin Abdul ‘Aziz, Sufyan ibnu ‘Uyainah, Sufyan Ats Tsauri, Ibnu Mubarak, Waki’ bin Jarrah dan imam-imam yang lain.

 

Termasuk manhaj para ulama yang datang setelah mereka serta yang mengikuti mereka  dengan baik dalam satu akidah dan metode yang sama, seperti Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Al Bukhari dan lain-lain.

 

Ust. Zainal Abidin, Lc.

Artikel Islami