Akhil Muslim, Ukhti Muslimah;

sungguh diantara rahmat Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah kemudahan untuk berjumpa dengan musim-musim ibadah dan kesempatan menabung ketaatan agar bisa bersegera meraih Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi.

Alhamdulillah berkat karunia Allah kita sekarang berada di hari-hari paling agung di dunia, sehingga Allah Ta’ala cintakan amalan shalih di dalamnya lebih dari musim yang lain;

Seperti yang Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sabdakan yang artinya,

“Tidak ada hari-hari agung yang lebih Allah Ta’ala cintai dari 10 (awal) Dzulhijjah”.

Bahkan, sekalipunJihad Fii sabilillah tidak bisa menandingi kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan harta dan nyawanya dan tidak balik lagi atau syahid.

Subhanallah, bayangkan akhi muslim, ukhti muslimah…

Amalan shalih mu hari ini Allah sandingkan dengan jihad yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan luar biasa, Sementara amalan shalih hari ini sebenarnya tidak seperti lelahnya dan perihnya seorang mujahid.

Camkan itu, untuk lebih semangat dalam ibadah hingga satu saat nanti ketika Allah Ta’ala takdirkan jihad, hati ini pun tidak jual mahal karena sudah terbiasa dengan ketaatan dan ibadah.

Bagi yang merenung kepada keistimewaan hari-hari ini, ternyata dikarenakan terkumpul disana “induknya ibadah”, Ibnu Hajar Al-Asqalany berkata: sebab kenapa diistimewakan hari-hari adalah karena terhimpun di dalamnya ibadah agung; shalat, puasa, sedekah, haji. Dan tidak ada pada selain bulan ini. Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita dalam beramal.

Lihatlah potret para pendahulu kita (salaf); mereka bersungguh-sungguh di hari-hari ini lebih dari hari lain bahkan mereka menyemangatkan orang sekitar untuk mendapatkan keistimewaan ini, misalnya; seperti Sa’id bin Jubair kalau sudah masuk sepuluh awal Dzulhijjah serius dan bersungguh-sungguh lebih dari hari yang lain, beliau kerahkan semangat hingga letih.

Luar biasa, dan imam Mujahid seorang ahli tafsir muridnya Ibnu ‘Abbas mengatakan: “amalan di sepuluh awal Dzulhijjah dilipat gandakan”.
Bermohon kepada Allah Ta’ala, semoga dimudahkan hari-hari kita di dunia terisi dengan ibadah ketaatan sebagai tabungan akhirat, dan dijauhkan dari segala kemaksiatan yang berujung penyesalan dan hidup melarat.
نسأل الله العفو والعافية.
وبارك الله فيكم.

 

Oleh, Ustadz M. Hanif, Lc. M.Ag