MANAJEMEN QALBU

اَلْحَمْدُ لله رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ، 

 ( يَآيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا) 

Amalan qalbu kita lebih penting dari amalan anggota badan, Sa’id bin Yazid – rahimahullah- berkata : “Saya mendengar Abu Khuzaimah berkata: “menuju Allah dengan qalbu lebih agung daripada gerakan amal ibadah shalat,puasa dan semisalnya.”

Secara bahasa dinamakan Qalbu karena sifatnya yang selalu berbolak-balik atau yang mulia dan yang inti. Adapun secara istilah maka Qalbu adalah sebuah organ jantung sanubari unik yang memiliki ikatan batin dengan Tuhan dan terletak disamping kiri dada.

 

Manajemen Qalbu yang dimaksud adalah mensucikan jiwa dengan amal ibadah yang khusus bagi Qalbu seperti : ikhlas, khusyu’, muraqabah, tadabbur, khauf (takut), raja` (harapan), mahabbah (cinta) dan menjauhi semua hal yang menodai hati.

Allah berfirman:

(يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُوْنَ،  إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ) ( الشعراء : 88-89)

 

Artinya: 

“Di hari yang tidak bermanfaat anak dan harta, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat”. (QS. Asy Syu’ara : 88-89)

 

(إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَمْعَ وَهُوَ شَهِيْدٌ)( ق : 37 )

Artinya: 

“Sungguh pada yang demikian itu terdapat pengingat bagi orang yang mempunyai jantung nurani atau menggunakan pendengarannya lagi menyaksikannya”. (QS. Qaf : 38)

 

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam pernah berpesan :

 

 إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (مسلم :2564)

Artinya:

“Sungguh Allah tidak melihat kepada rupa-rupamu dan juga harta-hartamu, namun Dia melihat kepada jantung nuranimu dan amalan-amalanmu”. ( HR. Muslim : 2564 )

 

وَقَالَ : أَلَا وَإِنَّ فِي اْلجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ.( رواه البخاري :52  و مسلم : 1599 )

Artinya:

“ Dan Rasulullah shallalllahu alaihi wasallam bersabda : “Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging apabila dia baik maka baiklah seluruh badan dan apabila dia rusak maka rusaklah seluruh badan,ingat dia itu adalah jantung nurani (Qalbu)”. (HR. Bukhari : 52 dan Muslim : 1599 )

قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ: رُبَّ عَمَلٌ صَغِيْرٌ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ وَرُبَّ عَمَلٌ كَبِيْرٌ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ ( رواه ابن أبي الدنيا في الإخلاص ص 70)

 

Artinya:

“Imam Ibnul Mubarak pernah berkata: bisa jadi amalan kecil dibesarkan oleh niatnya dan bisa jadi amalan besar dikecilkan oleh niatnya” 

 

قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ: “…فَعَمَلُ الْقَلْبِ هُوَ رُوْحُ الْعُبُوْدِيَّةِ وَلُبُّهَا فَإِذَا خَلَا عَمَلُ الْجَوَارِحِ مِنْهُ كَانَ كَالْجَسَدِ الْمَوَاتِ  بِلَا رُوْحَ، وَالنِّيَّةُ هِيَ عَمَلُ الْقَلْبِ الَّذِيْ هُوَ مَلِكُ الْأَعْضَاءِ،…”(بدائع الفوائد 3/ 1146-1147)

Artinya:

“Ibnul Qayyim berkata : “Amalan jantung nurani dia itu roh dan intinya ibadah maka apabila amal ibadah anggota badan kehilangannya  maka (amalan) menjadi seperti tubuh yang mati tanpa roh. Dan niat adalah sebuah amalan jantung nurani yang merupakan raja bagi organ-organ badan.”

 

Amalan hati yang dibahas oleh Ibnul Qayyim diantaranya adalah cinta kepadaNya subhanahu wata’ala, bertawakkal kepadaNya, kembali kepadaNya, berharap kepadaNya dan mengikhlaskan agama kepadaNya, sabar atas semua perintah dan larangan beserta taqdir-taqdirNya, ridha kepada taqdirNya, mencintai orang dan memusuhi karenanya, tunduk dan merendahkan diri untukNya, khusyu’ kepadaNya, dan tenang dengan (ketentuanNya).

 

Berikut ini ada tujuh amalan yang bisa memperbaiki jantung nurani:

  1. Beribadah dan menuju Allah dengan tulus ikhlas.
  2. Menggunakan jantung nurani untuk tujuan diciptakannya manusia yaitu dengan beramal ibadah hati yang shaleh.
  3. Melakukan amalan-amalan shaleh yang dzhahir dan batin, yang wajib dan sunnah.
  4. Duduk dengan orang shaleh yang berzikir kepada Allah dan mengingatkan kita kepada Allah ketika melihat mereka.
  5. Memperbanyak melihat orang sakaratul maut, ziarah kubur, dan mengingat mati.
  6. Berzikir kepada Allah dan membaca Alqur an.
  7. Berjihad dalam memperbaiki jantung nurani dan menjauhi hal-hal yang merusak jantung nurani.

 

Dan dibawah ini ada beberapa hal yang bisa merusak jantung nurani :

  1. Tidak ikhlas dalam beribadah 
  2. Berlebihan dalam segala hal,makan,minum,kenyang.
  3. Banyak tertawa terbahak-bahak.
  4. Banyak tidur dan lalai.
  5. Bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala dan tidak bertaubat .
  6. Berteman dengan orang fasiq, dan ahli bid’ah.
  7. Banyak membaca syubhat-syubhat orang kafir dan fasiq .
  8. Sibuk dengan perkara  dunia dari bangun pagi sampai  tidur malam.

 

Abu bakar alwarraq berkata: “Jantung nurani punya enam keadaan : jantung hidup dan mati, sehat dan sakit, jaga dan tidur, maka hidupnya dengan hidayah dan matinya dengan kesesatan, sehatnya dengan putih bersih dan sakitnya dengan kotor dan keruh, dan jaganya dengan zikir dan tidurnya dengan lalai, dan setiap keadaan itu ada tandanya; tanda hidup senang dan takut(kepadaNya) dan beramal dengannya dan jantung yang mati sebaliknya, dan tanda  sehat dengan kelezatan (ibadah) dan jantung yang sakit sebaliknya, dan tanda jaga mendengar dan melihat dan yang tidur sebaliknya. 

 

Oleh, Zainal Abidin Al Qashimi